Selasa, 13 Mei 2014

Jenis/ macam, Penggunaan dan Dasar Pemilihan Lift Untuk Gedung Bertingkat


Jenis, macam dan fungi Lift :
1. Lift Penumpang
Berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu center opening (co).
2. Lift Observation
Adalah sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata letak ruang dalam bangunan.
3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service
Berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran.
4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed
Mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.
5. Lift Automobile
Berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem bukaan pintu atas – bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu.
6. Lift fire.
Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus dapat dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade. Lift yang berfungsi juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut juga lift barang. Karena kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar mesin lift, pintu lift dan saluran kabel power harus tahan api selama minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar didekat lift fire harus dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire brigade.

Penggunaan lift pada bangunan bertingkat dibagi menjadi :
  • Bangunan rendah sampai 6 lantai,
Mengunakan kereta kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm atau 75 mpm.
  • Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai,
Mengunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90 mpm atau 105 mpm.
  • Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai,
Mengunakan kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120 mpm atau 150 mpm.
  • Bangunan tinggi diatas 20 lantai,
Mengunakan kereta kapasitas 1.350 kg ~ 1.600 kg dengan kecepatan 150 mpm ~ 300 mpm.
Dasar pemilihan passenger elevator meliputi :
1. Penentuan jumlah populasi orang dalam gedung berdasar pada peruntukan gedung yang bersangkutan yaitu
No. Jenis gedung Per luas bersih
(nett area) -- --------------------------------------------------------------------------------------
1. Perkantoran 10 m²/orang, untuk lt. 1 ~ 20
12 m²/orang, untuk lt. 21 ~ 30
14 m²/orang, untuk lt. 31 ~ 40
2. Hotel
* unit kamar @ 2 orang
* function rooms 10 m²/orang
3. Rumah Sakit
* kamar pasien 3 ~ 4 bed / kamar
* ruang praktek 3 orang / ruang
* ruang tunggu 10 m²/orang
4. Apartment
* 1 bed room (1 br) @ 2 orang
* 2 bed room (2 br) @ 3 orang
* 3 bed room (3 br) @ 4 orang
* penthouse (ph) @ 6 orang
2. Average Arrival Interval (AAI dalam detik)
Waktu tunggu rata – rata yang diperlukan dalam satuan detik.
Standard AAI yang berlaku umum,
* gedung kantor mewah 25 ~ 35 detik
* gedung kantor komersial 25 ~ 35 detik
* gedung kantor instansi 30 ~ 40 detik
* hotel berbintang 40 ~ 60 detik
* hotel resort 60 ~ 90 detik
* rumah sakit 40 ~ 60 detik
* apartement kelas mewah 50 ~ 70 detik
* apartment kelas menengah 60 ~ 80 detik
* apartment kelas biasa 80 ~ 120 detik
* gedung sekolah / kuliah 40 ~ 90 detik
3. Handling Capacity (HC dalam %)
Batas kemampuan maksimum kereta dalam mengangkut sejumlah orang tiap 5 menit pertama saat jam-jam padat (rush hour) yang dihitung dalam %.
Standard HC (%) dalam 5 menit yang berlaku umum,
* gedung kantor mewah 10 ~ 12 %
* gedung kantor komersial 11 ~ 13 %
* gedung kantor instansi 14 ~ 17 %
* hotel berbintang 8 ~ 10 %
* hotel resort 6 ~ 8 %
* rumah sakit 10 %
* apartement kelas mewah 5 ~ 7 %
* apartment kelas menengah 6 ~ 8 %
* apartment kelas biasa 10 ~ 11 %
* gedung sekolah / kuliah 2,5 ~ 25 %

Tidak ada komentar: