Kamis, 09 Juni 2011

arsip AC

komponen AC

Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanis yang bertugas menghisap uap yang bertekanan lebih rendah dari evaporator kemudian menekannya (mengkompres) masuk ke Kondensor, dengan demikian suhu dan tekanan uap tersebut menjadi tinggi. Kompresor atau pompa hisap tekan berfungsi sebagai pusat sirkulasi yang mengalirkan refrigan ke seluruh sistem pendingin dan mempertahankan perbedaan tekanan dalam sistem. Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor.
Kompresor pada AC sering analogikan dengan jantung pada tubuh manusia sabagai pusat sirkulasi darah yang diedarkan ke seluruh tubuh.

Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cari.

Biasanya, pada kondensor AC menggunakan udara sebagai media pendinginnya (air cooling condensor). Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan ke udara bebas dengan bantuan kipas (fan motor). Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-sirip pada kondensor yang dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan Ac menjadi kurang dingin.

Katup ekspansi/Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen pada AC yang berfungsi menurunkan tekanan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah.

Refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diuba atau diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapi suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler terletak di antara saraingan (filter) dan evaporator.

Evaporator
Evaporator atau pendingin merupakan refrigerant menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigerant dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigerant kemudian masuk ke akumulator/pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigerant.

cara kerja sistem AC

AC juga dimanfaatkan sebagai salah satu cara dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Karena dalam beberapa hal manusia membutuhkan lingkungan kerja yang nyaman untuk dapat berkerja secara optimal. Tingkat kenyamanan suatu ruang juga ditentukan oleh temperatur, kelembapan, sirkulasi dan tingkat kebersihan udara.

Sebenarnya, AC maupun kulkas menggunakan prinsip yang sama yaitu saat cairan menguap diperlukan adanya kalor. Dalam proses ‘menghilangkan’ panas, sistem AC juga menghilangkan uap air, guna meningkatkan tingkat kenyamanan orang selama berada di dalam ruangan tersebut. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan dari udara.

AC yang digunakan dalam sebuah gedung besar biasanya menggunakan AC sentral. Selain itu, jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang di sebuah jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi.
Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), kondensor coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar. Berikut ini adalah gambar sederhana siklus dingin.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, hasilnya udara menjadi dingin, kemudian melalui teralis/kisi-kisi dan kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada kondensor coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil.

Untuk lebih jelasnya, penjelasan lebih mendetail sehubungan dengan komponen dan mekanisme AC dapat dilihat pada gambar 3. Sebelumnya, kita perlu mengenal bagian-bagian dari AC agar kita dapat memahami sistem kerja AC. Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

Selasa, 01 Februari 2011

Efek dari Pendingin Ruangan (AC)

Tanpa sadar kita menghabiskan sebagian waktu di dalam ruangan berpendingin udara atau air conditioner (AC). Mulai dari kantor, mobil, angkutan umur, pertokoan, hingga kamar tidur.

Kita sekadar mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah. Tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang dihasilkan mesin penyejuk ruangan. Apa saja efek buruknya?

1. Gemuk
Sejumlah penelitian menguatkan tudingan bahwa suhu udara yang nyaman menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kenaikan berat badan. Suhu udara yang nyaman seringkali membuat kita malas bergerak.

Minimnya aktivitas tubuh meniadakan pelepasan energi pembakaran lemak. Dalam jangka panjang, timbunan lemak akan terakumulasi dan memicu obesitas. Sebab itu, mereka yang terbiasa hidup di ruangan berpenyejuk ruangan disarankan memiliki jadwal rutin berolah raga untuk membakar lemak tubuh.

2. Sick Building Syndrom
Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dan luar ruang bisa mempengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi bercucur keringat usai melakukan aktivitas di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan sakit kepala, lemas, sesak napas, bahkan sulit berkonsentrasi.

3. Penularan penyakit
Hampir semua ruang berpendingin udara minim ventilasi. Kondisi ini membuat sirkulasi udara tidak lancar dan hanya menghasilkan udara daur ulang. Saat salah satu penghuninya membawa virus, otomatis virus itu akan terperangkap di ruangan sehingga berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat.

4. Penuaan kulit
Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikel air di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tak langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering.

Jika sebagian besar waktu kita habis di ruang berpendingin udara biasakan menggunakan pelembab ekstra untuk kulit. Kita harus memiliki trik untuk menjaga kelembaban kulit demi mempertahankan elastisitasnya

Berbagai efek buruk itulah yang kemudian dijadian acuan untuk mengembangkan teknologi pendingin udara yang lebih menyehatkan. Tak heran, jika kita sering melihat mesin pendingin udara yang menjanjikan perlindungan dari virus dan sebagainya

Minyak Goreng Ubah Atap Rumah Jadi Pendingin Ruangan

NEW YORK - Sebuah materi baru terbuat dari minyak goreng untuk memasak dapat mengubah atap rumah Anda bersifat seperti bunglon. Campuran minyak goreng tersebut mengubah atap rumah menjadi properti optik, memantulkan matahari saat terik dan menyerap sinar matahari saat cuaca dingin.

Dengan kata lain, atap tersebut akan berfungsi sebagai sistem penghangat dan pendingin ruangan di rumah Anda. Ide menggunakan bahan bangunan dan atap khusus untuk mengurangi biaya energi rumah tangga sebenarnya bukanlah sesuatu hal yang baru.

Sebelumnya, atap ramah lingkungan dibuat hanya untuk satu musim. Contohnya, atap 'pendingin' yang memantulkan cahaya matahari, membantu menyejukkan rumah dikala musim panas. Namun akibatnya, ketika musim dingin tiba, atap tersebut tidak dapat difungsikan.

Dilansir LiveScience, Selasa (23/3/2010), atap baru yang diciptakan perusahaan teknologi United Environment and Energy bisa berfungsi di dua musim dan cuaca yang berbeda. Atap tersebut dibuat dari polymer berbahan dasar minyak goreng yang bertalian dalam rantai molekul yang panjang dan mengeras menjadi bahan plastik.

"Kuncinya adalah bahan rahasia di dalam polymer yang mengubah atap menjadi properti optik. Bahan ini bukan mengubah warna atap, melainkan mengubah temperatur suhu," kata Vice President United Environment and Energy Ben Wen.

Wen menyebutkan, jika dibandingkan dengan atap konvensional, atap berbahan bio ini dapat mengurangi biaya sistem pendingin dan penghangat ruangan.

"Atap seperti ini akan menghemat biaya bahan bakar dan energi listrik serta mengurangi emisi bahan organik yang mudah menguap. Sebagai tambahan, atap ini juga mengurangi limbahy jutaan galon minyak bekas memasak yang biasa digunakan untuk memasak nugget ayam dan kentang goreng

Prinsip Umum Sistem Refrigerasi

Tentu saja secara alami energi panas hanya dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Untuk terus menerus memindahkan energi panas dari ruangan yang dingin ke lingkungan yang lebih panas diperlukan suatu sistem refrigerasi.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sistem refrigerasi harus memiliki “bagian dingin” dan “bagian panas”. Agar ruangan menjadi lebih dingin, energi panas harus diserap dari dalam ruangan oleh “bagian dingin” sistem refrigerasi dan dibuang melalui “bagian panas” sistem refrigerasi. Tentu saja sesuai hukum ke-2 thermodinamika, tidak mungkin suatu siklus sistem apapun dapat bekerja secara kontinu memindahkan energi panas dari “bagian dingin” ke “bagian panas” tanpa memerlukan input energi dari luar. Pada penggunaan air conditioning, umumnya input energi ini berupa energi listrik yang digunakan untuk menggerakkan kompresor mekanik. Lalu bagaimana sebuah sistem refrigerasi modern bekerja?
Sistem refrigerasi modern memanfaatkan sifat cairan yang dapat menyerap kuantitas panas yang besar pada saat penguapan (evaporasi) dan melepaskan kuantitas panas yang besar pada saat pengembunan (kondensasi). Baik evaporasi dan kondensasi dapat terjadi pada suhu tertentu yang dikenal sebagai titik didih atau titik embun. Nilai titik didih atau titik embun ditentukan oleh tekanan fluida. Pada tekanan yang tinggi, titik didih akan menjadi lebih tinggi dan pada tekanan yang lebih rendah, titik didih akan menjadi lebih rendah.
Jika kita turunkan tekanan suatu fluida sehingga suhu didihnya menjadi lebih rendah daripada suhu ruangan, maka fluida tersebut akan mendidih dan menguap (evaporasi). Untuk berubah fase dari cairan menjadi gas, fluida memerlukan energi panas. Energi panas ini akan diambil oleh fluida dari ruangan sehingga ruangan akan menjadi dingin dan panas digunakan oleh fluida untuk berubah wujud menjadi fase gas. Komponen yang mengakibatkan evaporasi dikenal sebagai evaporator.
Setelah fluida menyerap aliran kalor dari ruangan dan berubah menjadi gas, energi panas yang berhasil diserap harus dibuang ke lingkungan luar. Akan tetapi tekanan fluida masih rendah, jika diekspos langsung ke “bagian panas” dari sistem, fluida ini malah akan menyerap lebih banyak panas karena titik didih masih lebih rendah daripada suhu lingkungan. Agar energi panas dapat dibuang, fluida dalam bentuk gas ini harus memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada lingkungan luar. Supaya titik didih lebih tinggi, tekanan fluida harus dinaikkan. Komponen yang berfungsi untuk menaikkan tekanan fluida dikenal sebagai kompresor. Setelah melalui kompresor, tekanan fluida akan menjadi lebih tinggi.
Setelah melalui kompresor, fluida akan memiliki tekanan dan titik didih yang lebih tinggi dari lingkungan. Karena titik didih fluida lebih tinggi dari lingkungan, proses kebalikan dari apa yang terjadi di evaporator terjadi. Fluida gas akan berubah wujud menjadi cair (kondensasi) dan membuang aliran energi panas ke lingkungan. Agar siklus lengkap, supaya fluida dapat dialirkan ke evaporator lagi tekanan fluida harus diturunkan oleh alat yang dikenal sebagai expansion valves.

Pendingin Ruangan dengan Tenaga Panas Matahari: Revolusi Air Conditioning untuk Masa Depan

Bayangkan pada saat anda berjalan di siang hari, di jalan-jalan kota besar. Bayangkan matahari bersinar terik, membuat anda berkeringat kepanasan. Kemudian anda berjalan memasuki suatu supermarket atau toko, hal apa yang pertama kali anda rasakan? Pada umumnya anda akan merasakan bahwa udara panas di luar akan berubah seketika menjadi udara sejuk di dalam ruangan. Setiap kali anda mengalami hal ini, anda sedang menikmati suatu sistem teknologi modern yang dikenal sebagai air conditioning. Air conditioning adalah sistem pengaturan suhu dan kelembaban untuk kenyamanan thermal manusia. Penggunaan sistem air conditioning yang semakin meningkat di berbagai pertokoan, kantor-kantor, kendaraan pribadi, gedung sekolah dan kampus menjadi hal yang biasa dalam kehidupan kita sehari-hari. Tren perkembangan penggunaan sistem air conditioning menunjukkan perkembangan yang sangat pesat di seluruh dunia.
Sayangnya, konsumsi energi listrik pada sistem air conditioning konvensional relatif sangat tinggi. Konsumsi energi listrik yang begitu besar menuntut daya listrik yang besar pula. Mengingat bahwa listrik pada umumnya masih dihasilkan oleh bahan bakar fosil, penggunaan air conditioning secara tidak langsung juga berkontribusi secara signifikan terhadap emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca menyebabkan peningkatan efek pemanasan global. Karena suhu lingkungan makin panas, makin banyak industri dan rumah tangga yang menggunakan perangkat AC dan menyebabkan emisi gas rumah kaca yang semakin banyak. Hal ini membuat siklus emisi dan pemborosan energi yang tiada habisnya.
Mengingat bahwa menghambat laju penggunaan sistem air conditioning adalah hal yang nyaris mustahil, diperlukan solusi ramah lingkungan untuk sebuah sistem air conditioning baik dari segi proses maupun dari sumber energi yang digunakan. Solusi untuk masa depan untuk pemenuhan energi yang berkelanjutan memerlukan sebuah sistem yang menggunakan energi terbarukan dan sekaligus ramah lingkungan.
Salah satu sistem yang memiliki prospek kedepan dalam hal air conditioning dengan energi terbarukan adalah sistem solar thermal cooling, pendinginan ruangan dengan menggunakan panas matahari. Menghasilkan udara yang dingin dengan menggunakan panas matahari sekilas tampak konyol. Pada umumnya matahari dikenal selama berabad-abad sebagai sumber panas. Namun dengan menggunakan teknologi modern, ada beberapa proses thermal yang dapat menggunakan energi panas matahari untuk menggerakkan suatu proses pendinginan.
Salah satu proses thermal yang dapat digunakan untuk menggerakkan proses pendinginan adalah suatu proses refrigerasi yang dikenal sebagai absorption chilling. Secara umum, suatu sistem refrigerasi bertugas untuk memindahkan energi panas dari suatu ruangan tertutup ke lingkungan, agar suhunya lebih rendah dari suhu lingkungan.
Berikutnya akan dijelaskan tentang:
  1. Prinsip Umum Sistem Refrigerasi Modern
  2. Perbedaan Proses Refrigerasi Konvensional dengan Sistem Solar Thermal Cooling
  3. Keunggulan Utama Sistem Solar Thermal Cooling
Ket: Bagian 1 dan 2 merupakan penjelasan teknis dari sistem pendingin. Jika pembaca tidak tertarik dengan detail teknis silahkan langsung membaca bagian 3.

Perbedaan Proses Refrigerasi Konvensional dengan Sistem Solar Thermal Cooling

Lalu dimanakah letak perbedaan antara sistem refrigerasi dengan listrik biasa dan dengan panas matahari? Pada prinsipnya tidak ada perbedaan kecuali pada bagaimana fluida dapat dinaikkan titik didihnya sehingga dapat mengembun (kondensasi) pada kondenser. Pada sistem biasa yang menggunakan input listrik, titik didih ini dicapai dengan menggunakan kompresi mekanik. Pada sistem pendingin yang menggunakan energi matahari, titik didih ini dicapai dengan menggunakan “kompresi thermal”. Bandingkan gambar siklus di bawah ini dengan diagram skema pendinginam konvensional pada gambar sebelumnya.
Bagaimanakah kompresi thermal bekerja? Kompresi thermal bekerja dengan menggunakan kombinasi generator, absorber, pompa dan heat exchanger untuk menggantikan kerja kompresor. Fluida yang praktis untuk digunakan adalah campuran air dengan LiBr. Fungsi dari penggunaan larutan LiBr adalah untuk menaikkan titik didih dari air, namun menurunkan tekanan uap saturasi dari air.
Fluida bersuhu dan tekanan rendah memasuki “bagian dingin” evaporator dan menguap dengan menyerap energi panas dari lingkungan. Setelah melalui evaporator, uap fluida bersuhu dan tekanan rendah memasuki absorber yang memiliki larutan yang rendah kadar airnya. Larutan ini menyerap refrigerant dan bertambah kadar airnya. Proses penyerapan ini bersifat eksothermik sehingga energi panas dibuang ke lingkungan pada proses ini. Larutan yang kadar airnya tinggi dipompa sehingga larutan bergerak memasuki generator. Pada generator, energi di supply dengan menggunakan energi panas matahari, sehingga uap air terbentuk pada tekanan yang tinggi. Uap bertekanan tinggi ini diembunkan di kondenser sehingga melepas energi panas ke lingkungan. air yang telah berkondensasi diturunkan tekanannya menggunakan expansion valves lalu dikembalikan ke evaporator dan begitu siklus terus berlanjut. Pada proses ini, input energi panas matahari pada generator menggantikan input energi listrik pada kompresor. Di sini digunakan pompa juga untuk mengalirkan fluida namun dayanya jauh lebih kecil daripada daya kompressor (dapat diabaikan). Penyerapan panas terjadi pada evaporator, sama dengan sistem konvensional dan pembuangan panas terjadi pada absorber dan kondenser. Dengan menggunakan sistem yang dikenal sebagai absorption chilling ini, energi listrik yang mahal dapat digantikan oleh panas matahari menggunakan proses kompresi. Jika panas matahari sedang tidak mencukupi dapat di backup juga dengan menggunakan pemanas gas.

ssistem kerja alat air conditioning

AC) merupakan suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu, sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan. Air Conditioner (AC) mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar nyaman dengan cara sebagai berikut :
  • Pada saat suhu ruangan tinggi AC akan mengambil panas dari udara sehingga suhu ruangan turun, dan sebaliknya ketika suhu ruangan rendah AC akan memberikan panas ke udara sehingga suhu udara akan naik.
  • Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara dipertahankan pada tingkat yang nyaman.
Fungsi Sistem AC
Sistem Air Conditioner ( AC ) digunakan untuk membuat temperatur udara di dalam suatu ruangan menjadi nyaman. Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas maka udara panas ini diserap sehingga temperaturnya menurun. Apabila udara dalam ruangan lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pada tingkat yang menyenangkan.
Udara lembab pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi pandangan. Dengan menghidupkan sistem AC maka kondensasi ini dapat dihilangkan, karena udara yang dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering. Selain itu udaranya bersih karena sudah melewati sistem penyaringan.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem AC berfungsi untuk :
1. Mendinginkan udara.
2. Mereduksi tingkat kelembaban udara.
3. Mensirkulasi udara.
4. Membersihkan udara.
Gangguan Pada Siklus Refrigeran
Refrigeran yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media penukar kalor. Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran yang ada di dalam sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya serta kondisi sekitarnya.
A.Over Charge Gejala yang dapat ditimbulkan : * Tekanan discharge dan tekanan suction di atas normal.
* Pada saluran suction timbul bunga es.
* Efek pendinginan kurang.
B.Under Charge Gejala yang dapat ditimbulkan : * Tekanan discharge dan tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal
* Efek pendinginan kurang.
C.Bocor/Leaking Gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan under charge. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes kebocoran dengan menggunakan alat detector kebocoran atau menggunakan cara tradisional yaitu air sabun.
D.Buntu/Kotor (tersumbat) Saluran yang rawan buntu atau tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah : katup ekspansi dan filter.
Gejala yang timbul : tekanan suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge terus ditambah.
E.Under Condensing Bila tekanan discharge di atas normal, maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor atau kurang pendinginan.
Untuk mengatasi ini maka dapat dilakukan sebagai berikut :
* Membersihkan kondenser (cleaning).
* Meningkatkan efek pendinginan kondenser dengan jalan :
- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).
- Meningkatkan volume air pendingin kondenser (water cooled).
F.Over Condensing Bila tekanan discharge di bawah normal, maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan mendadak turun atau efek pendinginan kondenser yang terlalu besar, yaitu volume air pendingin terlalu besar (pada water cooled kondenser).
Untuk mengatasinya maka perlu mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan mengatur kecepatan fan dan mengatur volume air pendingin.
G.Bunga Es di Evaporator (Frost) Biasanya evaporator telah dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost) yang menumpuk di permukaan coil evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal bekerja sehingga terjadi penumpukan bunga es di coil evaporator maka akan dapat menghambat penyerapan panas oleh evaporator. Akibatnya proses evaporasi tidak berjalan dengan maksimal,sehingga masih ada liquid refrigeran yang keluar dari evaporator.
Prinsip Kerja Sistem AC
Pada keluaran kompressor refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah mengandung panas yang diserap dari evaporator dan panas yang dihasilkan oleh kompressor pada langkah tekan. Gas refrigeran ini mengalir ke kondenser. Didalam kondenser di embunkan menjadi ciran refrigeran bertekanan tinggi. Cairan refrigeran ini mengalir ke filter. Di filter cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigeran untuk di uapkan. Pipa kapiler merubah cairan refrigeran menjadi bersuhu dan bertekanan rendah dengan bentuk kabut. Refrigeran bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir kedalam evaporator. Di evaporator refrigeran menguap dan mengambil panas dari udara hangat yang ilewatkan di evaporator. Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigeran didalam evaporator dan gas yang mempunyai panas tersebut mengalir kedalam kompressor. Selanjutnya proses tersebut berulang kembali, berikut gambaran dari prinsip kerja sistem AC.
Dari prinsip kerja diatas kita telah mengerti bagaimana prinsip kerja sistem AC. Selain itu kita juga dapat menjelaskan tentang prinsip kerja sistem AC secara sederhana atau tidak seperti penjelasan yang telah dijelaskan tadi.
Prinsip kerjanya seperti berikut : Apabila tangan kita dibasahi dengan alkohol maka tangan kita akan terasa dingin. Hal ini disebabkan adanya penguapan pada alkohol. Saat alkohol menguap, sebagian panas dari tangan kita diserap oleh alkohol untuk mempercepat proses penguapan, oleh karena itu tangan kita akan terasa dingin.
Kita dapat membuat suatu benda yang menjadi lebih dingin dengan menggunakan gejala alam ini yaitu ketika cairan menguap menyerap panas. Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Cairan yang mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka, cairan yang berada di dalam menyerap panas dari udara di dalam kotak, cairan berubah menjadi gas dan bergerak ke luar. Dalam kondisi seperti ini temperatur udara di dalam kotak lebih dingin dari pada sebelum kran dibuka.
Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda. Tetapi pada contoh diatas hanya berlaku sesaat selama cairan yang akan menguap masih tersedia. Bila cairan sudah habis maka proses pendingin berakhir. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang menggunakan metode dimana gas dikembalikan menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap menjadi gas.
Cara Kerja Sistem AC
Mula – mula gas refrigeran dihisap oleh kompressor dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai ± 15 kg/cm2 dan suhu ± 70 derajat celcius. Gas bertekanan dan suhu tinggi ini dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas latent yang terkandung didalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigeran menurun sekitar 50 derajat celcius. Refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter.
Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas disekitarnya sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat. Karena panas pada saluran evaporator diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut suhunya akan turun ( udara menjadi sejuk ). Selanjutnya gas refrigeran kembali dihisap oleh kompressor. Pada katup ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan sebuah tabung peraba panas ( penyensor panas ). Pada pipa kapiler ini terdapat gas yang akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator.
Procedure-procedure Maintenance Dalam Sistem AC
1. Procedure Pump Down
Pump Down adalah suatu proses penampungan gas refrigeran yang ada pada outdoor unit, indoor unit dan pipa-pipa penghubung serta gas yang ada pada sistem lainnya untuk disimpan didalam kompressor yang terdapat pada outdoor unit.
  • Adapun langkah kerja dari procedure pump down sebagai berikut :
a. Kompressor harus dalam keadaan running.
b. Pasang manifold gauge tekanan rendah (warna biru) pada service valve, lalu perhatikan tekanan gas yang ada.
c. Tutup valve pada discharge line (pipa kecil) dengan diputar searah jarum jam sampai rapat dengan menggunakan kunci L, dengan demikian maka jarum pada manifold gauge akan bergerak turun ke angka nol.
d. Seiring dengan bergeraknya jarum manifold gauge, valve pada section line (pipa besar) ditutup pelan-pelan (diputar searah jarum jam), setelah jarum jam manifold gauge menunjukan angka nol, valve section line harus tertutup rapat agar jarum tidak terus bergerak ke arah vacum, sebab akan mengakibatkan udara akan masuk tertampung pada outdoor unit. Hal ini akan mengganggu kelancaran sirkulasi refrigeran (mengurangi kapasitas pendinginan).
e. Apabila valve section line sudah tertutup rapat, AC unit harus dimatikan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan pada kompressor.
f. Lepas sumber listrik yang terhubung ke unit indoor maupun outdoor, kemudian sambungan pipa-pipa dapat dilepaskan.
2. Procedure Pemasangan Kembali dan Purging
Pemasangan indoor unit harus berhati-hati terutama terminationnya, karena akan fatal dan AC tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Penyambungan pipa-pipa penghubung harus hati-hati agar tidak terjadi kebocoran sehingga gas tidak terbuang.
  • Purging adalah mengosongkan udara yang ada pada pipa penghubung dan evaporator yang sering dilakukan dengan 2 cara :
§ Purging dengan vacuum pamp.
Dengan cara ini sangat baik karena dapat dipastikan bahwa udara yang ada dalam sistem benar-benar habis.
§ Proses purging, langkah kerja :
a. Pasang selang manifold gauge pada service valve, kemudian buka valve pada manifold gauge.
b. Selanjutya buka valve pada discharge line agar gas refrigeran masuk pada pipa penghubung untuk mendorong udara, baik yang di kedua pipa penghubung dan juga pada pipa evaporator, lalu di keluarkan lewat selang manifold warna kuning.
c. Bila diperkirakan udara sudah habis terbuang keluar, valve manifold segera ditutup dan selanjutnya valve discharge line dan section line dibuka sampai full (putaran berlawanan dengan arah jarum jam).
d. Setelah proses diatas sudah dilakukan. Air conditioner unit sudah siap untuk diaktifkan, lalu dimonitor tekanan pada refrigeran dengan manifold gauge (tekanan rendah) dan arus running selama 10 menit.
NB : – tekanan refrigeran pada section line adalah 60-70 Psi.
- untuk arus runningnya disesuaikan dengan nama plate yang ada pada AC.
3. Procedure Leak Testing
Periksa adanya kebocoran gas pada setiap sambungan-sambungan pipa. Pertama-tama periksa tekanan pada gauge manifold, bila tekanannya turun, berarti terjadi kebocoran yang cukup serius. Kebocoran gas dapat dideteksi dengan adanya suara yang ditimbulkan oleh keluarnya gas. Kebocoran yang kecil dapat dideteksi dengan menggunakan busa sabun dan amati keluarnya gelembung-gelembung pada tempat yang mengalami kebocoran. Bila perlu campur air sabun tersebut dengan gliserin untuk meningkatkan aksi gelembungnya. Lakukan pelacakan kebocoran ini dengan seksama secara menyeluruh baik menggunakan alat ataupun indera kita (mata dan telinga).

Jumat, 28 Januari 2011

Pendingin yang ramah lingkungan

Pendingin digunakan dalam kabinet dan fasilitas penyimpanan lainnya memiliki global warming potential (GWP) yang lebih tinggi daripada karbondioksida, hydro-fluorocarbons (HFCs), hydrochlorofluorocarbons (HCFCs) dan chlorofluorocarbons (CFCs). Ini memiliki antara 1.200 sampai dengan 8.500 sedangkan CO2 hanya memiliki satu GWP.

Hampir semua dari fasilitas produksi dan penyimpanan dingin kami menggunakan amonia dalam sistem pendingin. Amonia memiliki potensi pemanasan global sebesar nol dan tidak memiliki efek pada pelindung ozon jika bocor dari sistem pendingin. Amonia adalah gas pendingin energi-efisien untuk penggunaan dengan skala besar, yang dapat membantu mengurangi dampak lingkungan kami lebih jauh.
Kabinet tersedia dalam format horizontal dan vertikal. Kami berfokus mengganti tipe pembeku yang paling umum, yaitu kabinet horizontal. Sejak tahun 2004 kami telah mengganti kabinet ini dengan alternatif yang efisien dalam hal energi serta ramah lingkungan, menggunakan pendingin hydrocarbon (HC). Hydrocarbons adalah gas alami yang memiliki dampak kecil pada perubahan iklim dan tidak ada kontribusi pada penipisan ozon.
Sampai saat ini, kami telah mengganti sekitar 430.000 kabinet dengan pendingin HC. Kabinet HC juga sekitar 10% lebih energi-efisien. Dengan alasan teknis dan aturan merupakan hal yang tidak mungkin untuk mengganti semua kabinet.
Penggunaan pendingin di semua bisnis kami digambarkan pada artikel yang diterbitkan dalam majalah 'New Food'.
Kami tidak hanya menggali lebih dalam mengenai perkembangan dan penggunaan teknologi baru, kami juga berhubungan dengan pihak-pihak terkait, seperti pemerintah dan LSM untuk membawa perubahan peraturan.
Pada laporan saat ini 'HFCs: Peningkatan Ancaman terhadap Iklim', Greenpeace mengagumi perkembangan yang kami lakukan pada pengenalan kabinet HC. Kami adalah perusahaan pertama yang mempelopori teknologi ini di Amerika Serikat, dimana hambatan peraturan sekarang ini melindungi penggunaan dari pendingin hydrocarbon.

komponen pendingin dan fungsinya

Mesin mengerakkan piston utk mencampur udara dan bahan bakar,membakarnya,dan menciptakan ledakan.Sistem Pendingin tdk hanya berfungsi utk mengurangi panas tinggi yg dihasilkan pada saat pembakaran,mencegah mesin terlalu panas,tetapi juga menjaga mesin agar tidak terlalu dingin dan menjaga agar mesin selalu pada suhu kerja yang ideal.
Ada 2 jenis sistem pendingin menurut media yg digunakan yaitu:sistem pendingin air yg dipakai utk sebagian besar mesin diesel dan sistem pendingin udara yg dipakai utk sebagian mesin bensin kecil.
Sistem pendingin air terdiri dari Radiator,kipas pendingin,Thermostat,saluran air,dan bagian bagian lain.Cairan pendingin mendinginkan mesin dan pada saat yang sama bersirkulasi melalui Oil Cooler,dan Heater,menjaga agar suhunya selalu sesuai. 1. Radiator: berfungsi utk mendinginkan cairan pendingin yg telah menjadi panas setelah melewati komponen mesin. Radiator terdiri dari tabung atas dan bawah yg dihubungkan dengan pipa yang berfungsi untuk mengalirkan sekaligus mendinginkan air pendingin.
2. Tutup Radiator: radiator dilengkapi dengan tutup radiator yang bertekanan dan menutup radiator dengan rapat. tutup radiator dilengkapi dengan 2 buah katup yaitu katup vakum dan katup tekan. tutp radiator ini berfungsi untuk menaikkan titik didih cairan pendingin dan menjaga agar volume air pendingin selalu tetap.
3. Thermostat: pada umumnya efesiensi kerja mesin akan maksimal jika suhu kerja mesin pada 80-93 derajat celcius. Thermostat berfungsi untuk mempercepat tercapainya suhu kerja mesin saat mesin masih dingin dan mempertahankan mesin selalu pada suhu kerjanya. Thermostat dipasang antara radiator dan sirkuit pendingin (silinder block dan silinder heat). Thermostat bekerja seperti katup otomatis yang bekerja berdasarkan panas, dimana pada waktu dingin katup akan menutup dan pada waktu panas katup akan membuka.
4. Kipas pendingin: Radiator didinginkan oleh aliran udara luar yang mengalir melewati sirip-siripnya. Pada saat kendaraan berhenti aliran udara tidak akan cukkup untuk mendinginkan radiator. Untuk mengatasi hal ini maka dibelakang radiator dipasang kipas pendingin untuk membantu agar aliran udara selalu cukup untuk mendinginkan radiator. Ada 2 jenis kipas yang sering digunakan pada kendaraan yaitu kipas yang digerakan oleh motor listrik dan kipas manual yang digerakan oleh poros engkel mesin itu sendiri melalui talli kipas/V-belt.
5. Tangki Cadangan(Reservoir Tank):Reservoir Tank dihubungkan ke radiator melaui selang overflow. Reservoir Tank ini berfungsi untuk menjaga agar volume air pendingin selalu stabil.
6. Pompa Air(Water Pump): Berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dengan tekanan. Pompa yang digunakan umumnya adalah type sentrifugal. Pompa ini digerakan oleh poros engkel melalui tali kipas(v-belt).

Pengertian air pendingin dan karakteristiknya

Air pendingin adalah air yang digunakan untuk menyerap panas yang berlebihan pada reaktor untuk menghasilkan listrik. Karakteristik dari air pendingin yaitu air tawar yang tahan terhadap radiasi, dan kapasitas panas tinggi. Air yang digunakan untuk air pendingin yaitu air berat karena mempunyai kapasitas panas tinggi, tahan radiasi tinggi pada hal ini digunakan pada reaktor yang menggunakan uranium alam sehingga tampang lintang air kecil. Air laennya yang digunakan yaitu air bertekanan tinggi dan air biasa.

Karakter air dan penggunaannya.
Secara kimiawi
• Molekul air tersusun atas dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Dalam keadaan cair, molekul-molekul air saling bertautan membentuk polimer via ikatan hidrogen. Karena ikatan inilah air mempunyai panas latent penguapan yang besar serta daya pelarutan yang tinggi
Air proses atau biasa kita kenal sebagai process water memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya, oleh karena itu karakter serta spesifikasi air yang diperlukan juga berbeda satu dengan yang lain, misalnya standar air untuk boiler tentu berbeda dengan standar air untuk produksi hydrogen.

Ada beberapa peralatan proses yang membutuhkan air secara terus-menerus dan dengan sifat tertentu, seperti:

1. Air proses (Process Water) untuk hydrolysis, boiler dan destilasi. Kebutuhan process water untuk boiler, hydrolisis serta produksi H2, dimana diperlukan air yang terlebih dahulu di oleh melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbatan pada pipa api dan jalur distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melalui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan demineralized water (demin water) agar H2 yang diproduksi betul-betul 99,9 % murni.

2. Air untuk pendingin (Cooling Water) pada cooling tower, mesin, heat exchanger, condenser dll. Kebutuhan akan air pendingin (cooling water) bisa di kategorikan kebutuhan umum dalam setiap mesin penggerak, pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh operator pabrik karena persepsi yang salah dimana setiap air bersuhu rendah bisa digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air pendingin disalurkan melalui pipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang dan melingkar-lingkar sehingga rawan terhadap karat dan sumbatan tentunya.

3. Air untuk kebutuhan domestik dan umum. Air yang akan digunakan sebagai air untuk keperluan domestik seperti memasak, toilet dan cuci-cuci lain biasanya digunakan air dari sumber terdekat seperti Perusahaan air Minum (PAM) lokal maupun dari sumber sumur dalam. Pengolahan biasanya dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi yang biasanya berasosiasi dengan air dari sumber sumur dalam (deep well).

Sumber air baku industri yang memerlukan pembahasan lebih lanjut adalah kebutuhan air dan sifat yang diperlukan untuk keperluan proses dan sebagai pendingin pada cooling tower di pabrik.Ion Exchange untuk Process dan Cooling. Kebutuhan untuk air proses dan pendinginan sangat mendominasi kebutuhan air untuk pabrik karena lebih dari 80% kebutuhan akan air di pabrik dikonsumsi oleh kedua proses tersebut, sementara untuk kebutuhan domestik relatif kecil.

Penggunaan kolom atau tabung ion exchange untuk air baku untuk boiler (boiler feed water)dan sistim pendinginan (cooling system) akan meningkatkan efisiensi kedua sistim peralatan tersebut dengan cara membebaskan pipa-pipa saluran air dan uap pada sistem tersebut dari karat dan endapan yang mengganggu yang dapat menimbulkan kebocoran maupun tersumbatnya saluran pada kedua sistim tersebut.
Pabrik kelapa sawit (PKS), kernel crushing plant (KCP), pabrik minyak goreng dan oleochemical adalah pabrik-pabrik yang banyak menggunakan prinsip thermodinamik pada proses produksinya terutama pada sistim fraksinasi dan destilasi dari bahan baku menjadi produk. Peralatan yang digunakan pada proses, hidrolisa, fraksinasi, dan destilasi pada dasarnya adalah ketel uap bertekanan yang semuanya menggunakan air sebagai media dan bahan baku pada proses mereka.

Boiler untuk menghasilkan uap baik basah, kering maupun yang bertekanan menurut kebutuhan prosesnya, selain digunakan sebagai media thermodinamik, uap yang dihasilkan juga dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada generator listrik. Penggunaan boiler sebagai peralatan utama membawa konsekuensi pada pemilihan kualitas air baku (feed water) untuk menjaga kontinyuitas operasi serta efisiensi peralatan tersebut, secara umum untuk menjaga agar boiler bisa bekerja dengan maksimum serta awet maka diperlukan air yang baik dalam arti air selalu dijaga agar tidak menjadi penyebab sistem saluran pipa pada boiler menjadi berkarat ataupun tersumbat oleh endapan-endapan organik yang biasanya dibawa oleh air baku.

Komponen Komponen Pokok Refrigerasi

Operasi refrigerasi butuh suatu mesin yang disebut dengan refrigerator. Refrigerator merupakan kumpulan serangkaian peralatan, seperti:
1. Kompressor.
2. Kondensor.
3. Akumulator.
4. Mesin ekspansi / katup ekspansi.
5. Evaporator.

1. Kompressor
Kompressor adalah alat yang digunakan untuk menghisap uap refrigerant dan mengkompresinya sehingga tekanan uap refrigerant naik sampai ke tekanan yang diperlukan untuk pengembunan (kondensasi) uap regrigerant di dalam kondensor.

Kompressor ini digerakkan oleh sumber tenaga dari mesin penggerak, seperti:
• Motor listrik
• Motor bakar
• Diesel
• Mesin uap
• Turbin gas
Pada kompressor, berlaku persamaan neraca energi;

Karena kompressi, fluida kerja (uap refrigerant) terkompressi menjadi naik entalpinya (H2 > H ), sehingga dapat dikatakan energi dari sumber digunakan untuk menaikkan entalpi fluida kerja.

2. Kondensor
Kondensor merupakan alat penukar panas yang berguna untuk mendinginkan uap refrigerant dari kompressor agar dapat mengembun menjadi cairan. Pada saat pengembunan ini, refrigerant mengeluarkan sejumlah kalori (panas pengembunan) yang mana panas ini diterima oleh media pendingin di dalam kondensor.

3. Akumulator
Merupakan alat yang berguna untuk mengumpulkan cairan refrigerant yang berasal dari kondensor. Dengan adanya alat ini akan memudahkan pengaturan stock dari total refrigerant.

4. Mesin Ekspansi atau Katup Ekspansi
Mesin atau katup ekspansi ini berfungsi untuk menurunkan tekanan dari cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator, sehingga akan memudahkan refrigerant menguap di evaporator dan menyerap kalori (panas) dari media yang didinginkan.

5. Evaporator
Juga merupakan alat penukar panas. Refrigerant cair dengan tekanan rendah setelah proses ekspansi, diuapkan dalam alat ini. Untuk penguapan refrigerant cair ini tentunya diperlukan sejumlah kalori, yang mana diambil dari media yang akan didinginkan oleh sistem refrigerasi. Misalnya pada mesin Air Conditioning (AC), media yang didinginkan adalah udara di dalam ruangan (kamar). Begitu pula pada kulkas, media yang didinginkan adalah ruangan dalam kulkas dan segala sesuatu yang berada dalam kulkas. Uap refrigerant yang terbentuk di evaporator langsung dihisap oleh kompressor, demikian seterusnya mengulangi langkah pertama tadi sehingga membentuk suatu siklus, yang disebut dengan siklus refrigerasi.

Sistim Refrigerasi Kompresi Uap

Siklus refrigerasi kompresi mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa fluida yang bertekanan tinggi pada suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin jika dibiarkan mengembang. Jika perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang ditekan akan menjadi lebih panas daripada sumber dingin diluar (contoh udara diluar) dan gas yang mengembang akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasus ini, fluida digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi.

Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan. Pertama, sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin rendah laju perpindahan panasnya.

Siklus refrigerasi ditunjukkan dalam Gambar 1 dan 2 dan dapat dibagi menjadi tahapan-tahapan berikut:
1 – 2. Cairan refrigeran dalam evaporator menyerap panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas ini diberi pemanasan berlebih/ superheated gas.
2 – 3. Uap yang diberi panas berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi dipindahkan ke refrigeran.
3 – 4. Superheated gas bertekanan tinggi lewat dari kompresor menuju kondenser. Bagian awal proses refrigerasi (3-3a) menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini dikembalikan menjadi bentuk cairan (3a-3b). Refrigerasi untuk proses ini biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan (3b - 4), sehingga cairan refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat ekspansi.
4 - 1 Cairan yang sudah didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju

sistem pendingin

Dalam sistem ini, panas mesin langsung dilepaskan ke udara. Mesin dengan sistem pendinginan udara mempunyai desain pada silinder mesin terdapat sirip pendingin. Sirip pendingin ini untuk memperluas bidang singgung antara mesin dengan udara sehingga pelepasan panas bisa berlangsung lebih cepat. Sebagian dilengkapi dengan kipas (kipas eletkris atau mekanis) untuk mengalirkan udara melalui sirip pendingin, sebagian yang lain tanpa menggunakan kipas.

Kelebihan

Tipe ini memiliki kelebihan :
  • Desain mesin lebih ringkas.
  • Berat mesin secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan tipe pendinginan air.
  • Mudah perawatannya.
Tipe ini memiliki kekurangan, harus ada penyesuaian untuk digunakan di daerah dingin atau panas terutama mesin berkapasitas besar.
Tipe ini banyak diaplikasikan pada mesin pesawat, sebagian besar sepeda motor, mobil tipe lama dan sebagian kecil mobil tipe terbaru. Hampir semua mesin dengan kapasitas kecil menggunakan tipe ini, seperti mesin pemotong rumput, mesin genset dibawah 10 Kva, mesin pemotong kayu (chain saw) dan sebagainya.

Pendinginan air

Sistem ini menggunakan media air sebagai perantara untuk melepaskan panas ke udara.

Komponen utama

Komponen utama dalam sistem ini adalah :
  1. Radiator, berfungsi untuk melepaskan panas.
  2. Saluran berupa pipa (tube) atau selang karet (hose).
  3. Pompa, berfungsi untuk sirkulasi air dalam sistem.
  4. Thermostat, berfungsi untuk menutup atau membuka jalur sirkulasi.
  5. Kipas, berfungsi untuk membantu pelepasan panas pada radiator.

sistem pendingin

Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan dengan mekanisme mesin dirubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi, sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi panas hasil pembakaran menjadi energi yang dirubah menjadi gerakan mekanis, dengan hanya sebagian kecil panas yang terbuang. Mesin selalu dikembangkan untuk mencapai efisiensi tertinggi, tetapi juga mempertimbangkan faktor ekonomis, daya tahan, keselamatan serta ramah lingkungan.
Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada batas temperatur kerja yang ideal.
Prinsip pendinginan adalah melepaskan panas mesin ke udara, tipe langsung dilepaskan ke udara disebut pendinginan udara (air cooling), tipe menggunakan fluida sebagai perantara disebut pendinginan air.

sistem pendingin

Pendingin udara atau disebut juga sebagai penyejuk udara atau populer dengan sebutan A/C (bahasa Inggris: Air Conditioner) adalah alat, sistem, atau mekanisme yang dirancang untuk mengalihkan panas dari suatu tempat menggunakan siklus pendinginan. Pendingin udara berfungsi sama seperti kulkas dan pompa panas. Alat ini berguna untuk menyediakan kenyamanan selama hari yang panas di rumah ataupun mobil.


Tidak ada komentar: